Terinspirasi mertua yang suka membuat kompyang untuk suami dan anak-anaknya tercinta, akhirnya aku membuat kompyang juga.
Awal mengenal sang kompyang, pasti semua menantu bilang: apaaaaan ini? Keras sekali. Bisa untuk timpuk guk guk. Hahahaha...
Penggemar kompyang juga banyak, termasuk anak-anakku (apalagi anakku yang baru berumur dua tahun). Jika ada pesta yang menyajikan kompyang, biasanya diserbu para penggemar. Yang tidak kebagian, pasti kecewa.. Namun dengan resep ini, mudah-mudahan bisa membuat sendiri dan tidak perlu menunggu pesta yang menyajikan kompyang.
Isi kompyang tergantung selera masing-masing. Ada yang diisi daging cincang dengan rumput laut. Ada juga yang isi samcan. Dengan perkembangan zaman, isi kompyang sudah bervariasi. Kompyang jaman sekarang, hadir dengan rasa dan bentuk yang berbeda. Sudah dimodifikasi menjadi lebih lembut dan empuk. Ada yang kosongan, alias tanpa isi, ada juga yang berisi aneka rasa. misalnya daging ayam, daging sapi, salad tuna, dll.
Nama kompyang bukan diambil dari ibu2 stress yang melempar roti ini sehingga alat-alat dapur jatuh dan berbunyi "KOMPYANG!!!", hehehe..
Kompyang berasal dari nama penemunya yaitu Qi Jiguang, yang terinspirasi dari onigiri Jepang. Ketika ia memimpin tentaranya ke Fujian pada tahun 1562, perompak Jepang selalu bisa menemukan dimana mereka beristirahat dikarenakan asap masakan. Tidak demikian dengan perompak Jepang yang membekali diri dengan onigiri. Lalu Qi Jiguang membuat kompyang sebagai ransum, karena keras dan tahan lama. Roti ini diikat di badan mereka sehingga mereka bisa makan pada saat berperang. Untuk merayakan kemenangan Qi Jiguang atas para perompak, kue ini dinamakan guang bing. :)
Resep Kompyang Cinta Minarsih
Satu resep untuk 10 kompyang.
Bahan:
300 gr terigu untuk roti
1/2 sdt garam
1/2 sdt gula
7 gr yeast
155 gr air
1/4 sdt lye water/air abu
1/4 sdt margarin
putih telur secukupnya
kurang lebih 25 gr wijen putih
Cara:
1. Campur terigu, garam, gula, yeast. Masukkan air. Aduk. Uleni rata.
2. Tunggu 40 menit, masukkan lye water/air abu dan margarin. Uleni sampai halus.
3. Potong @45 gr. bulatkan. Diamkan 10 menit.
4. Celup ke putih telur, lalu celup ke wijen.
5. Panggang 180 derajat (angka 4 oven gas) selama 40 menit.
Alternatif lain ala Minarsih:
tidak pakai air abu dan yeast, dan margarin. Cukup 1/8 sdt tawas (alum) yang dikikir dimasukkan bersama terigu, garam, gula.
No comments:
Post a Comment