Wednesday, November 21, 2012

Roti Labu Kuning alias Kürbisbrot by Reni Jujun

Dear Ibu-Ibu Host,

Membuat roti-rotian sebenarnya bukan kesukaan saya. Apalagi semenjak tinggal di negara yang menyediakan berbagai pilihan roti yang beragam, tentunya dengan harga yang murah. Jadi untuk apa repot-repot bikin. Selain belum tentu selalu jadi, rasanya juga belum dijamin enak.:)
Namun jujur saja, kalau disuruh memilih, saya lebih suka roti yang dijual di Indonesia daripada di sini. Roti Indonesia jelas lebih lembut. Saking lembutnya, bila dimakan kadang sampai menempel di langit-langit mulut. Bahkan suami saya menyebutnya sebagai roti kopong alias roti bolong + berangin.
Selera suami dan anak saya memang berbeda. Mereka berdua lebih suka roti keras bin alot seperti sendal. Itu juga sebabnya, jika saya membuat roti ala Indonesia, pasti saya yang harus menghabiskan sendiri.

Kenapa sekarang membuat roti lagi? Ya tentu saja karena termotivasi untuk ikutan ajang NCC Bread Week. Ajang NCC Week terakhir yang berhubungan dengan Rainbow, saya tak bisa berpatisipasi. Belakangan ini memang saya agak sibuk, bahkan sampai jarang menengok milis NCC dan menulis di blog saya.
Awalnya sempat bingung juga menentukan roti apa yang akan dibuat. Kebetulan di musim gugur ini memang sedang musim labu.  Di Supermarket sedang banyak sekali dijual labu (Kürbis) beraneka ragam (misalnya Hokkaido, Butternuß) dan ukuran. Lagipula selama ini saya belum pernah membeli labu. ‘Repot’ adalah hal yang terpikir setiap kali mau membelinya. Katanya harus dioven dulu sebelum bisa dipotong dan diolah. Tapi untuk kali ini, semangat untuk berpartisipasi benar-benar mengalahkan pikiran itu.

Resep roti labu (Kürbisbrot) saya ambil dari buku dr Oetker: Backen von A-Z (von Aachener Printen bis Zwiebelkuchen). Di buku tersebut sebenarnya disebutkan cara menyiapkan ‚daging’ labunya, yaitu dengan cara dipotong2, lalu direbus dengan 2-3 sdm air, lalu dihaluskan. Berhubung saya lebih suka dengan cara dikukus, akhirnya ya labunya saya kukus saja. Oiya, catatan lain di buku tersebut untuk resep ini adalah harganya murah. 
Hasilnya, roti yang berwarna kuning, dengan kelembutan cukup, rasanya ya standar saja seperti roti tawar. :)


Roti Labu Kuning (Kürbisbrot)

Bahan:
300g labu kuning (Hokkaido), sudah dikukus dan dihaluskan
500g tepung terigu protein sedang / tinggi (tipe 550)
1 sachet ragi instan
2 sdm madu cair
3 sdm susu hangat
100ml minyak sayur
1 sdt peres garam

Cara:
  1. ayak tepung terigu, campur dengan ragi. Aduk rata. Masukkan madu, susu, minyak, garam dan labu kuning.
  2. Uleni sampai kalis. Bila menggunakan standing mixer, aduk dengan alat berbentuk kait, pada kecepatan terendah sampai tercampur rata. Tingkatkan kecepatan mixer (saya pakai speed 2), biarkan adonan teraduk selama 5 menit, sampai menjadi adonan yang kalis. Tutup adonan dengan lap, diamkan di tempat hangat sampai adonan mengembang. Di buku tidak disebutkan berapa lama, saya melakukannya selama 30 menit.
  3. ambil adonan, uleni sebentar, bentuk lonjong sesuai ukuran loyang (30x11 cm). Masukkan di loyang yang telah diolesi mentega/margarin. Diamkan adonan di tempat hangat, sampai adonan mengembang. Saya melakukannya selama 60 menit.
  4. Iris bagian permukaan tengah memanjang, sedalam 1 cm.
  5. Panggang dioven yang telah dipanaskan sebelumnya, selama 25-30 menit, 200 derajat Celcius sampai matang.
  6. Setelah matang, keluarkan dari loyang. Dinginkan di atas rak kawat.

No comments:

Post a Comment