Halloo.....
Wewwwww....melihat judul roti ini semoga Ibu ibu host serta teman teman tercinta yang menawan tidak
langsung berkotek seperti ayam ......kukuruyukkkkk
Konon diluar negeri
roti bekatul atau rice bran bread sudah lazim dikonsumsi orang,
bahkan belakangan dibeberapa bakery terkenal di Nusantara sudah mulai
menyajikan roti bekatul yang kabarnya sehat, dan mempunyai banyak
manfaat.
Sebelum kita mulai ada baiknya kita menggetahui apakah bekatul itu
??? Apakah bekatul berbeda dengan dedak ??
Bekatul menurut
wikipedia (sumber : id.wikipedia.org)
adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh sekam.
Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati
seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan
pada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya
Nusantara. Namun demikian bekatul dapat diperoleh pula dari jagung,
gandum, milet serta jelai.
Bekatul pada padi dapat
dilihat pada beras yang diperoleh dari penumbukan. Proses pemisahan
bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan
(polishing) untuk memperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus
memutihkannya
Dimana letak
perbedaan bekatul dan dedak ? Menurut
www.bekatul-dr-liem.blogspot. com
dedak merupakan hasil penyosohan (penggilingan) padi yang pertama
dan berwarna agak kekuningan serta agak kasar. Sedangkan bekatul,
adalah hasil penyosohan kedua yang berwarna putih kekuningan atau
kecoklatan dengan tekstur yang lebih halus . Bekatul secara umum
mengandung protein, mineral, asam lemak esensial , vitamin E complex,
vitamin B complex (B1, B2, B3, B5, B6 dan vitamin B15) serta nutrisi
penting lainnya . Bekatul diyakini dapat menyembuhkan banyak penyakit
antara lain : Asma, Kencing manis, penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, kadar kolesterol, gondok, kista ovarium , kegemukan,
meningkatkan gairah seksual, kesuburan, meningkatkan daya tahan
fisik, sembelit, memperbaiki fungsi hati, encok dan mencegah penuaan
dini
Sedangkan versi pemilik
penggilingan padi disekitar desa saya, bekatul adalah dedak yang
lembut :) dan harganya lebih mahal dibandingkan dedak kasar ...bahasa
sederhananya begitu.
Setelah Googling
kesana kemari dan terpikat oleh manfaatnya (serta banyaknya stok bekatul
dirumah) he he...akhirnya sayapun masuk kedapur untuk membuat roti
bekatul alias rice brain bread ini.
Resepnya pakai ilmu kira kira,
setelah menyambangi beberapa blog dalam maupun luar negeri, serta
utak atik resep Roti Keset Ibu Fatmah Bahalwan.
Resep resep Rice
Bran Bread luar negeri yang diposting, kebanyakan menggunakan bahan
bahan yang sulit ditemukan didaerah saya hi hi dan belum saya kenal
manfaatnya misal Xantan Gum ...jadi kita pakai resep ala saya pakai
ilmu kira kira yaa.
O ya roti bekatul yang
saya buat ini, masih menggunakan tepung terigu protein tinggi sebagai
campuran , jadi tidak 100% bekatul yaa....
Bahan Biang :
50 gram terigu protein
tinggi
1 sendok bebek ragi
instant
Air sekitar 60 mL
Aduk semua bahan biang
ini dengan spatula, dan biarkan sekitar 4 jam dalam wadah/baskom ditutup serbet
Bahan Roti Bekatul
- Bekatul 56 gram (Beli dari penggilingan padi di daerah saya :) :) ,....stt sejatinya mau dijadikan pakan ayam oleh Ibu saya hi hi hi
- Terigu protein tinggi sekitar 200 gram
- Gula pasir 50 gram
- Mentega/butter 50 gram
- Kuning telur 2
- Susu full cream 15 gram
- Coklat serbuk bermerek bagus 1 sendok makan (bila suka boleh ditambahkan serbuk kayu manis seujung sendok teh)
- Garam seujung sendok teh
Cara pembuatan :
- Campur semua bahan roti diatas kecuali terigu dan bekatul, uleni dengan tangan didalam baskom
- Campur adonan biang dan adonan roti hingga tercampur rata, serta masukkan terigu dan bekatul sedikit sedikit sambil terus diuleni pakai tangan hingga kalis (diatas meja/marmer)
- Terus uleni hingga adonan benar benar kalis
- Bulatkan adonan menyerupai kubah besar, biarkan mengembang hingga beberapa saat (sekitar 40 menit)
- Selanjutnya kempeskan adonan dengan menggunakan rolling kayu
- Bentuk adonan menjadi lonjong, kerat bagian atasnya dengan pizza cutter/pisau
- Tata diatas loyang yang telah dioles (minyak loyang/margarin putih)
- Biarkan adonan istirahat kembali sekitar 20 menit
- Oven adonan dengan suhu sekitar 190 – 200 derajad celcius, hingga matang
- Setelah matang olesi adonan panas panas dengan menggunakan olesan mentega/butter
Secara medis saya kurang
tau apakah roti bekatul yang disajikan dengan resep saya diatas masih
memiliki manfaat untuk berbagai penyakit yang telah disebutkan dalam dibeberapa bacaan ?
Namun rasanya, kalau sekedar untuk
diet (mengurangi berat badan) he he mungkin boleh juga nich...karena
roti ini sangat mengenyangkan.
Sekedar
info (setelah saya ngomong ngomong dengan Ibu saya heh e he he) pada
jaman dahulu, jaman susahhh...sekitar tahun 1955-an bekatul ini sempat
menjadi panganan dibeberapa daerah di Pulau Jawa. Nama makanannya adalah
Semayi.
Sebagai
bayangan, Semayi ini dibuat dari bekatul dicampur air secukupnya
dibumbui asam, bawang putih, cabai dan garam, kemudian dibungkus
daun serta dipanggang diatas wajan.Fungsi asam konon adalah untuk
mencegah keracunan, karena bekatul dijaman dahulu sangat kotor ( sudah
banyak yang jamuran).....welehhhh kok jadi nelangsa banget
membayangkannya he heh eh eh e...dijaman sekarang kayaknya enggakkkkk
banget dhuehhhh.
Roti
bekatul ini cukup enak rasanya, emm.. maksud saya aroma bekatulnya
kalah dengan aroma coklat dan mentega/butter teksturnya cukup menul
menul (apa bahasa Indonesia nya?)...Alhamdulillah setelah makan roti bekatul buatan saya, sampai saat ini saya masih hidup dan nggak bersuara kukuruyukkkkk .........
Salam Bekatul
Mei Djeng Kamto - (Kediri)
No comments:
Post a Comment