Friday, December 7, 2012

Roti Bekatul (Rice Bran Bread) a la Djeng Kamto

Halloo.....

Wewwwww....melihat judul roti ini semoga Ibu ibu host serta teman teman tercinta yang menawan tidak langsung berkotek seperti ayam ......kukuruyukkkkk

Konon diluar negeri roti bekatul atau rice bran bread sudah lazim dikonsumsi orang, bahkan belakangan dibeberapa bakery terkenal di Nusantara sudah mulai menyajikan roti bekatul yang kabarnya sehat, dan mempunyai banyak manfaat.

Sebelum kita mulai ada baiknya kita menggetahui apakah bekatul itu ??? Apakah bekatul berbeda dengan dedak ??
Bekatul menurut wikipedia (sumber : id.wikipedia.org) adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh sekam. Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan pada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara. Namun demikian bekatul dapat diperoleh pula dari jagung, gandum, milet serta jelai.
Bekatul pada padi dapat dilihat pada beras yang diperoleh dari penumbukan. Proses pemisahan bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan (polishing) untuk memperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus memutihkannya

Dimana letak perbedaan bekatul dan dedak ? Menurut www.bekatul-dr-liem.blogspot.com dedak merupakan hasil penyosohan (penggilingan) padi yang pertama dan berwarna agak kekuningan serta agak kasar. Sedangkan bekatul, adalah hasil penyosohan kedua yang berwarna putih kekuningan atau kecoklatan dengan tekstur yang lebih halus . Bekatul secara umum mengandung protein, mineral, asam lemak esensial , vitamin E complex, vitamin B complex (B1, B2, B3, B5, B6 dan vitamin B15) serta nutrisi penting lainnya . Bekatul diyakini dapat menyembuhkan banyak penyakit antara lain : Asma, Kencing manis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, gondok, kista ovarium , kegemukan, meningkatkan gairah seksual, kesuburan, meningkatkan daya tahan fisik, sembelit, memperbaiki fungsi hati, encok dan mencegah penuaan dini

Sedangkan versi pemilik penggilingan padi disekitar desa saya, bekatul adalah dedak yang lembut :) dan harganya lebih mahal dibandingkan dedak kasar ...bahasa sederhananya begitu.

Setelah Googling kesana kemari dan terpikat oleh manfaatnya (serta banyaknya stok bekatul dirumah) he he...akhirnya sayapun masuk kedapur untuk membuat roti bekatul alias rice brain bread ini. 
Resepnya pakai ilmu kira kira, setelah menyambangi beberapa blog dalam maupun luar negeri, serta utak atik resep Roti Keset Ibu Fatmah Bahalwan.
Resep resep Rice Bran Bread luar negeri yang diposting, kebanyakan menggunakan bahan bahan yang sulit ditemukan didaerah saya hi hi dan belum saya kenal manfaatnya misal Xantan Gum ...jadi kita pakai resep ala saya pakai ilmu kira kira yaa.
O ya roti bekatul yang saya buat ini, masih menggunakan tepung terigu protein tinggi sebagai campuran , jadi tidak 100% bekatul yaa....
 

Bahan Biang :
50 gram terigu protein tinggi
1 sendok bebek ragi instant
Air sekitar 60 mL
Aduk semua bahan biang ini dengan spatula, dan biarkan sekitar 4 jam dalam wadah/baskom ditutup serbet

Bahan Roti Bekatul
  1. Bekatul 56 gram (Beli dari penggilingan padi di daerah saya :) :) ,....stt sejatinya mau dijadikan pakan ayam oleh Ibu saya hi hi hi
  2. Terigu protein tinggi sekitar 200 gram
  3. Gula pasir 50 gram
  4. Mentega/butter 50 gram
  5. Kuning telur 2
  6. Susu full cream 15 gram
  7. Coklat serbuk bermerek bagus 1 sendok makan (bila suka boleh ditambahkan serbuk kayu manis seujung sendok teh)
  8. Garam seujung sendok teh
Cara pembuatan :
  1. Campur semua bahan roti diatas kecuali terigu dan bekatul, uleni dengan tangan didalam baskom
  2. Campur adonan biang dan adonan roti hingga tercampur rata, serta masukkan terigu dan bekatul sedikit sedikit sambil terus diuleni pakai tangan hingga kalis (diatas meja/marmer)
  3. Terus uleni hingga adonan benar benar kalis
  4. Bulatkan adonan menyerupai kubah besar, biarkan mengembang hingga beberapa saat (sekitar 40 menit)
  5. Selanjutnya kempeskan adonan dengan menggunakan rolling kayu
  6. Bentuk adonan menjadi lonjong, kerat bagian atasnya dengan pizza cutter/pisau
  7. Tata diatas loyang yang telah dioles (minyak loyang/margarin putih)
  8. Biarkan adonan istirahat kembali sekitar 20 menit
  9. Oven adonan dengan suhu sekitar 190 – 200 derajad celcius, hingga matang
  10. Setelah matang olesi adonan panas panas dengan menggunakan olesan mentega/butter

Secara medis saya kurang tau apakah roti bekatul yang disajikan dengan resep saya diatas masih memiliki manfaat untuk berbagai penyakit yang telah disebutkan dalam dibeberapa bacaan ?
Namun rasanya, kalau sekedar untuk diet (mengurangi berat badan) he he mungkin boleh juga nich...karena roti ini sangat mengenyangkan.  

Sekedar info (setelah saya ngomong ngomong dengan Ibu saya heh e he he) pada jaman dahulu, jaman susahhh...sekitar tahun 1955-an bekatul ini sempat menjadi panganan dibeberapa daerah di Pulau Jawa. Nama makanannya adalah Semayi. 
Sebagai bayangan, Semayi ini dibuat dari bekatul dicampur air secukupnya dibumbui asam, bawang putih, cabai dan garam, kemudian dibungkus daun serta dipanggang diatas wajan.Fungsi asam konon adalah untuk mencegah keracunan, karena bekatul dijaman dahulu sangat kotor ( sudah banyak yang jamuran).....welehhhh kok jadi  nelangsa banget membayangkannya he heh eh eh e...dijaman sekarang kayaknya enggakkkkk banget dhuehhhh.

Roti bekatul ini cukup enak rasanya, emm.. maksud saya aroma bekatulnya kalah dengan aroma coklat dan mentega/butter teksturnya cukup menul menul (apa bahasa Indonesia nya?)...Alhamdulillah setelah makan roti bekatul buatan saya, sampai saat ini saya masih hidup dan nggak bersuara kukuruyukkkkk .........


Salam Bekatul
Mei Djeng Kamto - (Kediri)

No comments:

Post a Comment